Senin, 18 Juli 2016

IA MEJA WONGGE (ENTERSANDMAN)



Legenda Ia, Meja, dan Wongge
By. Lodovik Atu Odja

Suatu
masa di jaman “Komunal Primitive” hiduplah seOrang Pemudah Gagah’’
berewokan” dimana hampir sekujur tubuhnya di tumbuhin bulu-bulu halus
alami (bukan karena evolusi belum sempurna). Menambah jantan dan
tangguh’’ nama Pemuda itu “wongge”…
Karena masih jomblo” wongge
sering melakukan traveling” naik turun gunung dan berjalan - jalan di
tepi pantai” ,pantai favoritnya adalah” pantai Ende“pantai Ipi”pantai
mautapaga (sekarang “Bita Beach”)pantai Nanganesa, dan Pantai Tangga
Alam”
Suatu hari musim ikan dipantai Nanganesa’’(karena belum
mengenal hari, tanggal , tahun dan bulan orang-orang hanya memperhatikan
hasil pertanian, perikanan dan binatang-binatang” yang hasilnya banyak
langsung dikira itu musimnya). Oke sekarang saya lanjut ceritanya
dulu”.. disaat mengangkat ikan secara bersama-sama dari perahu..(jaman
komunal primitive orang –orang masih bekerja bersama-sama” laki
perempuan tua mudah” jadi dalam menangkap”menjalah”mengolah ikan mereka
lakukan bersama-sama) '-lanjut”……? Tanpa disengaja tangan Wongge
mengandeng tangannya “Ia” (cewek cantik alami dan rupawan”tanpa balutan
Make-Up buatan pabrik’’ boro-boro ada Pabrik).
Kelembutan tangan Ia” mengundang urat syaraf untuk memaksa mataNya Wongge melirik tajam ke “Ia”….

“langsung tanpa kata “wongge menarik kencang tangannya Ia keBalik
pohon Besar”…… (entah apa yang dikata dan dilakukan wongge dan Ia di
balik pohon besar”.. penulis harus MenSenSor dulu cerita legenda ini).

Keluar dari balik pohon wongge dan Ia” bergandengan Tangan tampang
mereka ceria”mereka berlari - lari kecil sepanjang pantai yang terus
digusur bulir-bulirputih ciptaan ombak Laut selatan”…..


Sesampainya mereka di ujung nanganesa” di dekat tebing…tampak sejumlah
pemuda tangguh,, yang lagi duduk melingkar” mereka sedang membakar ikan
dan minum moke”.. ..di antara mereka ada seorang pemuda gagah ganteng
dan rupawan” sepertinya Dia adalah pemimpin dari kelompok pemuda
tersebut.’’ Pemuda tersebut memandang tajam kearah Ia…
Karena merasa
kurang nyaman berada di daerah tersebut, wongge pun mengajak Ia ke
pantai tangga alam. Sesampainya di tangga alam mereka pun bercengkraman
liar di sisi tebing…
Matahari semakin tinggi. Udara panas mengundang dahaga” Ia mengelu pada kekasihnya… ambilkan aku air dong.

Tanpa pikir panjang wongge pamit ke Ia untuk mencari buah kelapa mudah
dibalik bukit tangga alam….. ia menunggu di bawah pohon ketapang….

Dalam kesendirian Ia dikejutkan dengan kedatangan beberapa pemuda Yang
menghampirinya” sang pemimpin pemuda walaupun dalam keadaan sedikit
mabuk moke berusaha menyapa ramah ke Ia…
Weta (sapaan akrab untuk gadis ende)” kenapa duduk sendiri dimana temannya….???
Melihat pemuda tampan menghampirinya Ia pun membalas ramah” oh wongge dia lagi ambil kelapa muda. Cs, saya haus…….
Ini ada moke putih” tawar pemuda tersebut akrab….

Ihh… saya takut ah, soalnya kita tidak saling kenal… balas Ia sambil
meneguk moke putih pemberian Meja” karena sudah tidak tahan haus…..
Oh. Nama saya meja dan mereka itu teman –teman saya kami anak pantai Ipi……