Senin, 17 Juli 2017

ZEA NDONA adalah Penguasa Gunung Wongge

ZEA NDONA


-. WOZOPAU
-. MANUNGGO,O
-. NIRA NANGA (sekarang uniflor)
-. ZOWOZEKE (belakang gereja st. martinus roworeke sampai ke atas gunung wongge)

a.       Batas Wilayah
UZU REU, EKO ZEWA
-  UZU
PUNGGU WONGGE, WOZOPAU
-  EKO
DHA HOKO NANGA, IPI
-  MENA
ZOWO NDUNGGA
-  RAZE
ZOWO ZORA
b.      Satuan Wilayah Adat
ZEA NDONA
c.       Kondisi Fisik Wilayah Adat
Bukit, jurang dan lembah



ZEA DAN NDONA ADALAH PASANGAN SUAMI(ZEA) ISTRI(NDONA) YANG BERSAMA ADIK SAUDARA DAN ANAK-ANAKNYA YANG PERTAMA KALI MENETAP DI ATAS PUNCAK GUNUNG WONGGE, Zea berasal dari hindia malaka yang pertama kali datang di ndungga ,,turun dari kowa rajo, NDONA adalah SALAH satu anaknya ndungga ndungga,
Karena gunung wongge tak berpenghuni maka ZEA dan ISTRInya NDONA berserta adik dan saudara serta anaknya datang dan menempatinya. maka berkembangbiaklah zea dan ndona sampai keturunan yang sekarang.

MOSAZAKI DAN INE NITU

-.  MOSAZAKI Tanah Mbiri (Wongge)
        * PAWE, LAE, DEU, BABO
        * BEO, LOPO, RETU, DO

-. MOSAZAKI Tana Nggoza du’u (tana  rata) ndetu wara ndena
         * MBU’U, BODA, BODU, WATU, ZEBE, ZEA
         * DA’O, BABO, DEMU, MBITU, PASU, ZEA


-. MOZAZAKI TAU MERA
-. INE NITU:
          * MANUNGGO’Oà………………………………
          *KEKAWA’A à ZAMBI, NENI
          * ………………………………………………………………….

ZAKI MBOA TAU NGIRI BHAKO TAU TENA
FUNGSI :-. SASA UTA METAAE KETA, EBE TAU TIMBA
                -. RAU TANGI PEPE TEBO TEGE ZIKA PE PI NDEKE BOE RADO -. HAKIM DAN DUKUN ADAT. YANG MELAKUKAN RITUAL PEMILIHAN MOZAZAKI.
PEMILIHAN MOSAZAKI : SO AU dan PANGGA MONGGE
OLEH INE NITU
MOSALAKI dan INE NITU SALING KERJASAMA dan KORDINASI, BAKU TANYA JAWAB, MUSYAWARA.
BERHENTINYA RITUAL ADAT ZEA NDONA KARENA:
1. TIDAK ADA LAGI SEREMONIAL PEMILIHAN MOSALAKI YANG DILAKUKAN OLEH INE NITU.
2. SEKITAR TAHUN 1950AN KEBUN LADANG, UMA TANA WOZO (NGENDA) DI GUNUNG WONGGE DI JADIKAN HUTAN TUTUPAN OLEH NEGARA.

Kamis, 09 Maret 2017

3 ciri khas kepercayaan asli masyarakat Ende - Lio

1. Animisme
Kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal dunia. Menurut mereka, arwah nenek moyang selalu memperhatikan mereka dan melindungi, tetapi akan menghukum mereka juga kalau melakukan hal-hal yang melanggar adat. Dengan demikian, orang tua yang mengetahui dan menguasai adat nenek moyang akan menjadi pemimpin masyarakat. Penghormatan kepada nenek moyang dilakukan dengan pimpinan orang tua tersebut, yang diterima oleh masyarakat sebagai ketua adat.
2. Dinamisme
Kepercayaan bahwa semua benda mempunyai kekuatan gaib, seperti gunung batu, dan api. Bahkan benda-benda buatan manusia diyakini juga mempunyai kekuatan gaib seperti arca (Anadeo), keris, tombak, dan jimat. Sesungguhnya proses pembuatan benda-benda megalitik, seperti menhir, arca, dolmen(tubu musu), punden berundak, kubur peti batu, dolmen semu atau pandhusa, dan sarkofagus dilandasi dengan kayakinan bahwa di luar diri manusia ada kekuatan lain. Dilandasi anggapan bahwa menhir atau arca, sebagai lambang dan takhta persemayaman roh leluhur, kedua jenis peninggalan itu digunakan sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang. Dolmen dan punden berundak digunakan untuk tempat upacara. Pendirian punden berundak juga berdasarkan atas arah mata angin yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau tempat-tempat yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang.
3. Totemisme
Kepercayaan atas dasar keyakinan bahwa binatang-binatang tertentu merupakan nenek moyang suatu masyarakat atau orang-orang tertentu. Binatang-binatang yang dianggap sebagai nenek moyang antara orang yang satu dengan orang atau masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Biasanya binatang-binatang yang dianggap nenek moyang itu, tidak boleh diburu dan dimakan, kecuali untuk keperluan upacara tertentu.

Sabtu, 14 Januari 2017

TANDA BAIK BAGI KOMUNITAS ADAT RANGA


Oleh Lodovik atu odja


Hiru – piku warga komunitas adat Ranga sabtu, 14 januari 2017 di kampong adat Rang aria serentak terdiam saat terdengar suara Gong tanda acara ritual adat geti kolo Manu (potong kepala ayam) segerah dimulai.
Dalam sambutannya Mosalaki Ranga bapak Siprianus mengatakan ritual yang akan dilaksanakan adalah ritual tu tau tedo yaitu ritual Tanam. Yang di simbolkan tanam jagung dan padi pada hari senin dikebun mosalaki,sedangkan sabtu malam sampai dengan hari minggu malam adalah hari pire (puasa juga libur) sedangkan vai walu ana kalo (warga komunitas adat) pada hari selasa tanggal 17 januari baru bisa menanam di kebunnya masing – masing) dan tak kalah penting tambanya sejak komunitas adat Ranga bergabung dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), hutan – hutan yang sebelumnya di klaim sebagai hutan lindung oleh dinas kehutanan sudah di ambil alihsemua  oleh komunitas adat ranga dengang  di pasangnya plang – plang keputusan MK 35 Tahun 2012 oleh warga komunitas adat Ranga yang mendapat dukungan penuh dari  Aman wilayah Nusa Bunga.




Acara geti kolo manu (potong kepala ayam) yang dilakukan sendiri oleh mosalaki adalah kepala ayam dipotong putus menggunakan parang dan ayamnya di lepas bebas hingga mati, ini tahun baik kata seorang warga’ karena saat mati kepala ayam menghadap kearah matahari terbit. Jika saat mati kepalah ayam menghadat kearah matahari terbenam tanda tahun tidak baik, ucapan warga tersebut di buktikan dengan sambutan alam, hari yang panaspun berubah mendung tanda hujan akan turun.
Kesempatan terahkir di berikan kepada ketua Aman wilayah Nusa Bunga untuk menyampaikan sepata dua kata., dalam sambutan Phelipus kami mengatakan perjuangan aman wilah Nusa bunga sudah Banyak mulai dari pendataan komunitas dan wilayah adat, advokasi masalah hukum, pemetaan sampai ke harus adanya Peraturan Daerah tentang Masyarakat Adat yang salah satu contohnya perda masyarakat adat di kabupaten Ende yang tinggal tunggu pengesahannya.
Menambah sambutan ketua Aman Nusa Bunga, Devisi UKP3 AMAN wilayah nusa Bunga Hans Ga,a, mengatakan aman melayani pemetaan partisipatif wilayah adat apabila komunitas adat yang telah menjadi anggota aman telah bersepakat di komunitasnya dan mengajukan permohonan pemetaan partisipatif wilayah adatnya ke UKP3 AMAN wilayah nusa Bunga.