NUA OLA ENDE - LIO FLORES
Jumat, 05 Oktober 2018
Senin, 17 Juli 2017
ZEA NDONA adalah Penguasa Gunung Wongge
ZEA NDONA
-. WOZOPAU
-. MANUNGGO,O
-. NIRA NANGA (sekarang
uniflor)
-. ZOWOZEKE (belakang gereja st. martinus roworeke sampai
ke atas gunung wongge)
a.
Batas Wilayah
|
UZU REU, EKO ZEWA
|
- UZU
|
PUNGGU WONGGE, WOZOPAU
|
- EKO
|
DHA HOKO NANGA, IPI
|
- MENA
|
ZOWO NDUNGGA
|
- RAZE
|
ZOWO ZORA
|
b. Satuan Wilayah Adat
|
ZEA NDONA
|
c. Kondisi Fisik Wilayah Adat
|
Bukit, jurang dan lembah
|
ZEA DAN
NDONA ADALAH PASANGAN SUAMI(ZEA) ISTRI(NDONA) YANG BERSAMA ADIK SAUDARA DAN
ANAK-ANAKNYA YANG PERTAMA KALI MENETAP DI ATAS PUNCAK GUNUNG WONGGE, Zea
berasal dari hindia malaka yang pertama kali datang di ndungga ,,turun dari kowa
rajo, NDONA adalah SALAH satu anaknya ndungga ndungga,
Karena
gunung wongge tak berpenghuni maka ZEA dan ISTRInya NDONA berserta adik dan
saudara serta anaknya datang dan menempatinya. maka berkembangbiaklah zea dan ndona
sampai keturunan yang sekarang.
MOSAZAKI DAN
INE NITU
|
-. MOSAZAKI Tanah Mbiri (Wongge)
* PAWE, LAE, DEU, BABO
* BEO, LOPO, RETU, DO
-. MOSAZAKI Tana Nggoza du’u (tana rata) ndetu wara ndena
* MBU’U, BODA, BODU, WATU, ZEBE, ZEA
* DA’O, BABO, DEMU, MBITU, PASU, ZEA
|
-. MOZAZAKI
TAU MERA
-. INE
NITU:
* MANUNGGO’Oà………………………………
*KEKAWA’A à ZAMBI, NENI
* ………………………………………………………………….
ZAKI MBOA
TAU NGIRI BHAKO TAU TENA
FUNGSI :-.
SASA UTA METAAE KETA, EBE TAU TIMBA
-. RAU TANGI PEPE TEBO TEGE
ZIKA PE PI NDEKE BOE RADO -. HAKIM DAN DUKUN ADAT. YANG MELAKUKAN RITUAL
PEMILIHAN MOZAZAKI.
|
PEMILIHAN
MOSAZAKI : SO AU dan PANGGA MONGGE
OLEH INE
NITU
MOSALAKI
dan INE NITU SALING KERJASAMA dan KORDINASI, BAKU TANYA JAWAB, MUSYAWARA.
BERHENTINYA
RITUAL ADAT ZEA NDONA KARENA:
1. TIDAK
ADA LAGI SEREMONIAL PEMILIHAN MOSALAKI YANG DILAKUKAN OLEH INE NITU.
2. SEKITAR
TAHUN 1950AN KEBUN LADANG, UMA TANA WOZO (NGENDA) DI GUNUNG WONGGE DI JADIKAN
HUTAN TUTUPAN OLEH NEGARA.
|
Kamis, 09 Maret 2017
3 ciri khas kepercayaan asli masyarakat Ende - Lio
1. Animisme
Kepercayaan manusia purba terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal dunia. Menurut mereka, arwah nenek moyang selalu memperhatikan mereka dan melindungi, tetapi akan menghukum mereka juga kalau melakukan hal-hal yang melanggar adat. Dengan demikian, orang tua yang mengetahui dan menguasai adat nenek moyang akan menjadi pemimpin masyarakat. Penghormatan kepada nenek moyang dilakukan dengan pimpinan orang tua tersebut, yang diterima oleh masyarakat sebagai ketua adat.
2. Dinamisme
Kepercayaan bahwa semua benda mempunyai kekuatan gaib, seperti gunung batu, dan api. Bahkan benda-benda buatan manusia diyakini juga mempunyai kekuatan gaib seperti arca (Anadeo), keris, tombak, dan jimat. Sesungguhnya proses pembuatan benda-benda megalitik, seperti menhir, arca, dolmen(tubu musu), punden berundak, kubur peti batu, dolmen semu atau pandhusa, dan sarkofagus dilandasi dengan kayakinan bahwa di luar diri manusia ada kekuatan lain. Dilandasi anggapan bahwa menhir atau arca, sebagai lambang dan takhta persemayaman roh leluhur, kedua jenis peninggalan itu digunakan sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang. Dolmen dan punden berundak digunakan untuk tempat upacara. Pendirian punden berundak juga berdasarkan atas arah mata angin yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau tempat-tempat yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang.
3. Totemisme
Kepercayaan atas dasar keyakinan bahwa binatang-binatang tertentu merupakan nenek moyang suatu masyarakat atau orang-orang tertentu. Binatang-binatang yang dianggap sebagai nenek moyang antara orang yang satu dengan orang atau masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Biasanya binatang-binatang yang dianggap nenek moyang itu, tidak boleh diburu dan dimakan, kecuali untuk keperluan upacara tertentu.
Kamis, 19 Januari 2017
Sabtu, 14 Januari 2017
TANDA BAIK BAGI KOMUNITAS ADAT RANGA
Oleh Lodovik atu odja
Hiru – piku warga komunitas adat Ranga sabtu, 14 januari
2017 di kampong adat Rang aria serentak terdiam saat terdengar suara Gong tanda
acara ritual adat geti kolo Manu (potong kepala ayam) segerah dimulai.
Dalam sambutannya Mosalaki Ranga bapak Siprianus mengatakan ritual
yang akan dilaksanakan adalah ritual tu tau tedo yaitu ritual Tanam. Yang di
simbolkan tanam jagung dan padi pada hari senin dikebun mosalaki,sedangkan
sabtu malam sampai dengan hari minggu malam adalah hari pire (puasa juga libur)
sedangkan vai walu ana kalo (warga komunitas adat) pada hari selasa tanggal 17
januari baru bisa menanam di kebunnya masing – masing) dan tak kalah penting
tambanya sejak komunitas adat Ranga bergabung dengan Aliansi Masyarakat Adat
Nusantara (Aman), hutan – hutan yang sebelumnya di klaim sebagai hutan lindung
oleh dinas kehutanan sudah di ambil alihsemua oleh komunitas adat ranga dengang di pasangnya plang – plang keputusan MK 35
Tahun 2012 oleh warga komunitas adat Ranga yang mendapat dukungan penuh
dari Aman wilayah Nusa Bunga.
Acara geti kolo manu (potong kepala ayam) yang dilakukan
sendiri oleh mosalaki adalah kepala ayam dipotong putus menggunakan parang dan
ayamnya di lepas bebas hingga mati, ini tahun baik kata seorang warga’ karena saat
mati kepala ayam menghadap kearah matahari terbit. Jika saat mati kepalah ayam
menghadat kearah matahari terbenam tanda tahun tidak baik, ucapan warga
tersebut di buktikan dengan sambutan alam, hari yang panaspun berubah mendung
tanda hujan akan turun.
Kesempatan terahkir di berikan kepada ketua Aman wilayah
Nusa Bunga untuk menyampaikan sepata dua kata., dalam sambutan Phelipus kami
mengatakan perjuangan aman wilah Nusa bunga sudah Banyak mulai dari pendataan
komunitas dan wilayah adat, advokasi masalah hukum, pemetaan sampai ke harus
adanya Peraturan Daerah tentang Masyarakat Adat yang salah satu contohnya perda
masyarakat adat di kabupaten Ende yang tinggal tunggu pengesahannya.
Menambah sambutan ketua Aman Nusa Bunga, Devisi UKP3 AMAN wilayah
nusa Bunga Hans Ga,a, mengatakan aman melayani pemetaan partisipatif wilayah
adat apabila komunitas adat yang telah menjadi anggota aman telah bersepakat di
komunitasnya dan mengajukan permohonan pemetaan partisipatif wilayah adatnya ke
UKP3 AMAN wilayah nusa Bunga.
Selasa, 20 Desember 2016
ZISA AU WERIWAWI - SAMBI NGEKE TANAZHI
Nama Komunitas
|
Weriwawi ne’e Tanazhi
(ngebo PADA ne’e MBENGU)
|
Bahasa
|
Ende
|
Kewilayahan
|
|
a. Propinsi
|
|
b. Kabupaten
|
Ende
|
c. Kecamatan
|
Ende timur
|
d. Desa /kelurahan
|
Rewarangga selatan
|
Kewilayahan
Adat
|
|
a.
Luas Wilayah Adat
|
Belum di petakan
|
b.
Batas Wilayah
|
Uzu :
zisa au (weriwawi). Rewarangga selatan
Eko :
sambi ngeke (tanarhi). Rewarangga selatan
Mena :
zowo ae. Kelurahan lokoboko
Rewawo: jalan raya ende – maumere. Rewarangga
selatan,
Tanarhi wawo (pu,u zeze)
|
- Utara
|
zisa au (weriwawi),
Rewarangga selatan, Embu zande zeda
|
- Selatan
|
sambi ngeke, Rewarangga
selatan
|
- Timur
|
Mena Zowo Ae. Kel. Lokoboko
|
- Barat
|
Jalan Raya Ende – Maumere.
Embu Naja Ji
|
c. Satuan Wilayah Adat
|
zewazangga
|
d. Kondisi Fisik Wilayah Adat
|
Dataran, pinggir kali
|
Kependudukan
|
|
a. Jumlah Kepala Keluarga
|
kk
|
b. Jumlah Laki-laki
|
orang
|
c. Jumlah Perempuan
|
orang
|
d. Total
|
jiwa
|
e. Mata Pencaharian Utama
|
-
Petani, buruh
tani,
-
Tukang
kayu/batu, buruh kasar,
-
Usaha batu
merah
-
Pns, Swasta
-
Sopir,Ojek,
kenek
|
Sejarah Singkat
Masyarakat Adat (Sejarah asal-usul, suku)
|
Embu
Pada Dan Embu Mbengu Adalah Kakak
Beradik kedua anak dari Embu Mbira Odja dari Aeutu Zowozeke Yang Adalah Dukun
Yang Dibutukan Oleh Para Tetua Dan Mosalaki Di Ende Untuk Meramalkan Menang
Atau Kalah Apabila Para Mosalaki Akan Berperang.
Atas
jasa kedua kakak beradik tsb.masolaki
yang menang perang memberikan sejumlah
bidang tanah sebagai hak milik antara
lain di Weriwawi Dan Tanazhi kepada embu Pada dan embu Bengu,
pati iwaka zai ti’I
iwakah wiki pati zeta ti,i zimba pemberian untuk
selama-lamanya.
Antara
Weriwawi Dan Tanazi Di Dirikan TUBU MUSU / POTU / TUBU MASE,
Nama
Weriwawi Di Ambil Dari Sebuah Batu Yang Bentuknya Seperti Dagu Babi
(Weri
– Dagu Wawi – Babi)
Dan
Nama Tanarhi Di Ambil Dari Keadaan Tanah Setempat Bila Di Injak Dengan Keras
(Bedu), Pada Waktu Tandak (Gawi) biasanya bergetar, seperti bunyi
(tana
– Tanah, zhi - bunyi)
|
Hak atas Tanah
dan Pengelolaan Wilayah
|
Oleh Keturunan Embu Pada & Embu Mbengu.
|
a. Pembagian Ruang Menurut Aturan Adat
|
Tanah
untuk Bangun Rumah- di pinggir jalan raya.
Kebun
hortikultura
|
b. Sistem Penguasaan dan Pengelolaan Wilayah
|
-
Tanah Keluarga
Penguasaan terhadap tanah ini masih sepenuhnya dikuasai dan di atur oleh Keluarga
keturunan Embu Pada dan Mbengu yang disahkan
oleh tokoh
adat atau mosazaki.
Tanah tidak di perjualbelikan.
|
Kelembagaan
Adat
|
|
a. Nama Lembaga Adat
|
zaki Sike
Sani / Sipo Sani
|
b. Struktur Lembaga Adat
|
Berada sebagai
sike sani di struktur adat komunitas zia ndona dan rewarangga
|
c. Tugas dan Fungsi Masing-masing Pemangku
Adat
|
, Neka tana, bou mondo, so au wenggo pangga,
dll,.
|
d. Mekanisme Pengambilan Keputusan
|
-
Bou tembo mondo zo
Sesuai dengan adat dan kebisaan yang di
warisi secara turun temurun untuk mengumpukan seluruh fai wazu ana azo atau
utusan dari masih-masih embu untuk bermusyawara bersama dalam mengambil
keputusan dalam hal mengurus sumber daya alam dan mengatur pranata kehidupan
sosial. Bou mondo ini artinya kita sa
mboka sa ate untuk mengatur serta menjalankan hukum adat dari setiap
komunitas sesuai dengan arahan dan kesepakatan dari pemangku adat.
-
So au wenggo pangga
Menetukan hal mana yang menjadi prioritas
dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber daya alam. Ataupun dalam hal
melakukan seremonial adat seperti kerja rumah adat dll. So au wenggo pangga
ini artinya meminta persetujuan dari alam dan leluhur akan jadwal yang sesuai
dengan kondisi alam.
|
Hukum Adat
|
|
a. Aturan Adat Yang berkaitan dengan
Pengelolaan Wilayah dan Sumber Daya Alam
|
-
Wa,u Ngeti
Wau ngeti adalah sebuah ungkapan bahasa daerah yang menunjukan seluruh
anggota komunitas untuk turun mulai membuka lahan baru.Pembukaan lahan ini
sesuai dengan arahan yang telah di patok oleh tokoh adat ( mosa zaki atau ata
zaki ) . Ngeti ini juga harus dimulai oleh tokoh adat atau mosa zaki,
kemudian selanjutnya baru di ikuti oleh angota komunitas masyarakat adat. Jika
ada yang melanggar atas hukum adat ini, sebelum para tokoh adat memulainya
dan ana azo fau wazu duluan memulainya maka dengan sendirinya dapat denda,
berupa bhetu: yang melanggar harus tanggu
binang satu ekor untuk memulihkan kembali atas perilaku dengan hukum adat dan
leluhur beserta alam. Dan setelah itu
langsung.
-
Ghawo adalah mulai proses kerja kebun /lahan
baru/uma sampai dengan kemampuan dan disesuaikan dengan situasi alam.
-
Jengi
Jengi adalah sebuah proses membakar /pembersian dari hasil kerja membuka
lahan baru. Dan jengi ini harus dimulai oleh tokoh adat. Apinya harus datang
dari tokoh adat.
-
Nge’so
Ngeso adalah proses pembersihan yang diikuti dengan pemasangan teras dan biasanya di ikuti dengan tanam jagung atas
permintaan dan atau sudah dibuka awal oleh mosazaki.karena pada saat nge’so hujan sudah mulai turun sehingga harus di ikuti
dengan menanam.
-
Tendo
Tendo/ koe kozu adalah proses menanam, padi, jagung, jawawut(wete), sorgum(ozo), kana(ke’o) dengan istilah
adatnya
Are ata
nggae.(makanan tuan)
Jawa ata bhanda
(makanan orang kaya)
Ke’o ata jero
(penjaga kebun)
Wete ata zebe (pendoa)
tetapi dimulai pembukaan awal oleh
tokoh adat. Dan biasanya proses ini, anggota komunitas jika lahannya sudah
siap untuk di tanam maka anggota masyarakat adat akan mengundang mosazaki
untuk melakukan ritual di ora kaku (tempat segi empat yang besarnya
kira2 x2 meter dilahan yang ada bibit untuk di tanam di lahant petani.)
biasanya disediain
pucuk tebu, anak pisang, abu dapur, seorang gadis dari kelurga yang punya
kebun yang memakai kalung emas.telur ayam kampung yang baru untuk dirote
(tikam oleh mozalaki dgn su’a au,
-
Pati ka tanah watu/leluhur
Pati ka tana watu/leluhur adalah sebuah proses memberi makan kepada
leluhur biasanya dilakukan secara serentak ataupun perindividu. Dan pati ka
ini, untuk mulai proses tanam bisannya dilakukan pada tanam pertama. Dan
anggota komunitas harus menyiapkan ayam satu ekor untuk memberi makan kepada
leluhur. Tujunnya adalah dalam proses tanam hasilnya nanti bisa dengan baik,
karena direstui oleh Alam dan leluhur.
-
Keti Pu’I, sa’e , pate
Keti wete, keti are
sa’e jawa, pu’I besi timun adalah proses panen. Dan dalam proses ini sesuai dengan
kondisi padi komoditi yang kita tanam. Dan biasanya kebun mozalaki yang panen duluan karena ma’e ndore
pore ma’e zangga jaji ko’o ata zaki karna ata zaki ete mere muzu ete zewa
zo’e ( janan melampoui janji dengan mozazaki
-
Ka uwi/ nggua
Ka uwi /nggua adalah sebuah proses pesta adat ketika selesai kerja
ataupun selesai panen. Dalam ka uwi ini atau nggua biasanya mulai kita
meminta kepada leluhur untuk memberkati seluruh hasil yang telah kita kerja
dengan meminta agar padi yang kita makan mengandung gizi yang banyak (
artinya dalam nguua ini adalah masyarakat adat wai tau mi are. Dan dalam
pesta ini kita mulai membagi kepada siapa saja anggota komunitas. Selanjutnya
seluruh akan bersyukur dan merayakan dengan suka cita)
-
Ghoma/napa bhanda
Ghoma adalah proses pesta adat yang menjadi tradisi leluhur dahulu bahwa
setelah poto hasil/ kerjanya mendaptkan hasil yang melimpah pada dasarnya
sudah mulai menukarkan padi/jagung dengan emas, dengan tujuan adalah mulai
membuat pesta ada yang mulai kerja rumah baru/ ataupun mulai dengan wuru mana
atau wai zaki.
|
b. Aturan Adat yang berkaitan pranata
sosial
|
-
Mae Peza pani
Mae peza pani artinya tidak beloh melakukan kejahatan sosial seperti
mengawini lebih dari satu istri ataupun mengganggu anak orang /istri orang tanpa jalur adat istiadat yang
pas.atau tidakbertanggung jawab
-
Mae Naka( mencuri )
Tidak boleh mencuri barang milik orang lain.
-
Mae mbou rewo hak ata
Terkait dengan tapal batas kebun tidak boleh menggeser untuk lahan salah
satu menjadi lebih besar.
-
Mae Kuasa rewo
Tidak boleh menjadikan hak mosazaki menjadi hak yang tidak sesuai dengan
garis keturunan. Atapun dalam seremoni adat, melangkahi aturan adat sesuai
dengan warisan leluhur. Tidak boleh mengambil peran lebih dalam struktur
kelembagaan adat.
|
c. Satu contoh keputusan dari penerapan
hukum adat
|
|
Keanekaragaman
Hayati
|
|
a. Jenis ekosistem
|
-
Sungai
-
Hutan
|
b. Potensi dan manfaat keanekaragaman
hayati
|
|
1)
Sumber pangan (karbohidrat:
padi, umbi-umbian, jagung, sagu; protein : jenis kacang-kacangan; vitamin:
sayuran/buah)
|
-. Jagung, umbi-umbian
-. Kacang panjang dll
-. Sayur kangkung, sawi, bayam,
daun singkong, daun dan bunga papaya dll
-. Buah mangga, papaya,
advokat,dll
|
2)
Sumber Kesehatan dan Kecantikan
(tumbuhan
obat, tumbuhan kosmetik)
|
|
3)
Sumber Papan & Bahan Infrastruktur
|
bambu
|
4)
Sumber Sandang
|
|
5)
Sumber rempah-rempah & bumbu
|
Jahe, halia, kunyit, Lombok,
daun kemangi
|
6)
Sumber pendapatan ekonomi
|
Batu merah,
hortikultural
|
Peta Wilayah
Adat
|
Langganan:
Postingan (Atom)